P9bU6s6VJQvtVCjtZxeSEZuwN81WoRBO3g67btti
P9bU6s6VJQvtVCjtZxeSEZuwN81WoRBO3g67btti

Dukungan Kami

Bookmark

Mengenal Sistem Kalibrasi Alat Ukur Dunia Industri

 

Sistem Kalibrasi Alat Ukur Industri
Ilustrasi proses kalibrasi alat ukur
Pelanggan adalah satu-satunya alasan mengapa sebuah perusahaan tetap eksis dan beroperasi. Industri manufaktur misalnya, mereka harus punya pelanggan yang membeli hasil produksi mereka. Itulah mengapa kepercayaan pelanggap terhadap perusahaan atas produk yang mereka produksi mempunyai kualitas.

Lalu bagaimana perusahaan tetap bisa menjaga kualitas produksi mereka? Jawabannya adalah kontrol terhadap proses produksi. Pada bagian ini ada yang namanya Quality Control (QC) yang bertangungjawab mengontrol kualitas produksi. QC bertanggung jawab dalam kontrol kualitas dengan instrumen yang tersedia.

Alat ukur menjadi instrumen utama yang digunakan untuk memastikan barang yang diproduksi sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan, utamanya adalah dimensi dari produk tersebut. Jadi keakuratan alat ukur menjadi kunci dalam menjaga kualitas produk.

Untuk memastikan alat ukur berfungsi dengan baik diperluhkan perawatan serta kalibrasi yang terencana dengan baik dan berstandar internasional. Dalam artikel ini kita akan bahas secara eksklusif mengenai kalibrasi.

Apa Itu Kalibrasi Alat Ukur?

Kalibrasi adalah sebuah proses dalam membandingkan suatu alat dengan standar yang telah ditetapkan. Tujuannya adalah memastikan alat ukur tersebut memberikan hasil ukuran yang akurat dan dapat dipercaya sesuai standar. Biasanya proses kalibrasi ini dilakukan oleh pihak ketiga yang telah memiliki akreditasi.

Tujuan dan Manfaat Kalibrasi

  • Menjamin keakuratan data pengukuran.
  • Meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap kualitas produk.
  • Mencegah kesalahan produksi akibat alat ukur yang tidak presisi.
  • Memenuhi persyaratan audit dan sertifikasi ISO.

Langkah-Langkah dalam Sistem Kalibrasi

Sistem kalibrasi yang baik melibatkan beberapa tahapan, seperti:

  1. Identifikasi alat ukur – menentukan alat yang perlu dikalibrasi berdasarkan frekuensi pemakaian dan tingkat kritikalitas.
  2. Penjadwalan kalibrasi – membuat jadwal rutin sesuai standar perusahaan atau ISO 9001.
  3. Pelaksanaan kalibrasi – dilakukan oleh teknisi atau laboratorium resmi.
  4. Pencatatan dan pelaporan – hasil kalibrasi disimpan sebagai bukti dokumentasi untuk audit.

Standar Kalibrasi yang Berlaku

Di Indonesia, kalibrasi merujuk pada standar ISO/IEC 17025 yang menetapkan persyaratan umum untuk kompetensi laboratorium pengujian dan kalibrasi. Selain itu, Badan Standardisasi Nasional (BSN) juga berperan dalam mengawasi penerapan sistem kalibrasi sesuai regulasi nasional.

Kesimpulan

Kalibrasi alat ukur bukan hanya kewajiban teknis, tetapi juga bagian dari strategi menjaga reputasi dan keandalan proses industri. Dengan menerapkan sistem kalibrasi yang teratur dan sesuai standar, perusahaan dapat memastikan setiap hasil pengukuran yang dihasilkan adalah akurat, konsisten, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Posting Komentar

Posting Komentar