![]() |
| ATS: Sistem rahasia yang diam-diam menolak CV kamu |
Dengan antusias, seorang kepala divisi pernah mendatangi ruangan HR dengan maksud merekomendasikan kandidat untuk mengisi posisi yang sedang lowong. "Saya kenal baik dengan orang ini, Ia memiliki skill dan pengalaman yang sangat sesuai dengan kebutuhan devisi" - Ujarnya.
Namun, alih-alih membawakan berkas lamaran kerja kandidat yang dimaksud, ia meyakinkan bahwa kandidat tersebut tekah meng-apply lamaran kerjanya melalui portal rekruitment resmi perusahaan. Kami pun segera melakukan tracking - mencari nama, kata kunci melalui sistem.
Hasilnya? Nihil. Diantara ribuan lamaran yang membanjiri database, kami tidak menemukan data kandidat sesuai kriteria pencarian. Bukan karena kandidat itu tidak ada, melainkan karena sistem - Applicant Tracking System (ATS) - bekerja sesuai aturan ketat yang kami tetapkan: menyaring, mengelompokkan, dan hanya menampilkan yang benar-benar sesuai kriteria yang kami inginkan.
Inilah realitas dibalik layar rekruitment digital: sebuah cerita antara manusia, mesin dan celah tak terlihat yang menentukan siapa yang lolos dan siapa yang tersisihkan.
Mungkin kamu bernasib sama dengan kandidat yang diceritakan diatas. Profil kamu sesuai dengan yang dicari oleh perusahaan: pengalaman, keahlian, bahkan visi yang selaras. Namun, lamaran kamu lenyap sebelum menyentuh meja HR. Bukan karena kurang kompeten, melainkan gerbang tak kasat kini mengawal proses recruitment: Applicant Tracking System (ATS).
Oleh karena itu, kalo kamu sedang mencari pekerjaan, sangat penting mengetahui apa itu ATS dan cara kerja ATS agar CV-mu tidak terbuang percuma.
Apa itu ATS?
Singkatnya, ATS (Applicant Tracking System) atau "Sistem Pelacak Pelamar" adalah sebuah software yang digunakan khusus untuk mengelola proses recruitment secara otomatis dan efisien. Alat digital ini membantu HR dalam:
- Menerima lamaran secara online
- Menyimpan data pelamar (CV, surat lamaran, dll).
- Menyaring (filter) kandidat berdasarkan kata kunci, kualifikasi, dll
- Mengurutkan kandidat dari yang sesuai hingga kurang sesuai
- Mengotomatisasi komunikasi (misalnya e-mail konfirmasi penolakan dan penerimaan lamaran).
Biasanya ATS ini digunakan oleh perusahaan menengah hingga besar karena volume lamaran kerja yang sangat tinggi.
Mengapa ATS Sangat Penting di Dunia Rekruitment Modern?
Transformasi digital saat ini memudahkan pekerjaan manusia dalam melakukan pekerjanya, termasuk dalam melakukan proses recruitment.
Menurut data yang diterbitkan oleh Jobscan, lebih dari 98% perusahaan besar dunia menggunakan ATS dalam menyaring lamaran pekerjaan. Dengan banyaknya pelamar kerja tidak memungkinkan membaca satu persatu CV secara manual. Itulah mengapa sebaik apapun CV yang kita buat kalo tidak terbaca oleh sistem, kemungkinan besar tidak pernah diterima oleh HR secara langsung.
Cara kerja ATS
Disini kita akan bahas bagimana cara ATS bekerja. Ini adalah tahapan pada sistem ATS dalam menyaring lamaran kerja.
1. Penerimaan berkas lamaran
- Pertama perusahaan akan melakukan open recruitment melalui portal karir seperti LinkedIn, jobstreet) maupun portal resmi perusahaan.
- ATS akan secara otomatis menyimpan data kedalam database.
2. Parsing
- A. ATS akan memproses data dengan cara mengextrak informasi penting seperti:
-Nama, email, telepon-Pendidikan-Keahlian-Pengalaman kerja-Sertifikasi
- b. ATS memparsing data diatas lalu mengubah format secara struktur (sekalipun format CV dalam bentuk Pdf dan Word)
3. Auto Screening
- Dalam tahap ini HR akan menetapkan kriteria pencarian, misalnya:
-Minimal pengalaman 2 tahun sebagai QA Engineer-Menguasai Bahasa Mandarin-Lulusan S1 Teknik Mesin
- ATS akan mencari dan mencocokkan CV berdasarkan kriteria yang diminta
- Yang cocok akan diberikan score yang tinggi dan yang tidak cocok akan diabaikan alias tereliminasi
4. Rangking Kandidat
- ATS menempatkan urutan CV dari score tertinggi hingga terendah
- Disinilah HR akan melihat satu persatu CV yang ditampilkan oleh ATS (selama saya menjadi HR saya meminta ATS hanya menampilkan 20 kandidat berdasarkan rangking tertinggi)
5. Komunikasi
- HR bisa memberikan catatan, tag, atau status pada CV
- ATS bisa mengirimkan email otomatis kepada kandidat
Kesalahan Umum yang Bikin CV Tidak Lolos ATS
Sekali lagi, para pelamar banyak gagal menembus proses seleksi awal bukan karena mereka tidak sesuai dengan kriteria, juga bukan karena isi CV-nya buruk, melainkan format dan struktur CV-nya tidak bisa dibaca oleh sistem. Berikut adalah kesalahan umum dalam membuat CV tidak terbatas sistem:
- CV menggunakan tabel atau kolom dua sisi (tidak perlu terlihat keren, yang penting rapi dan terstruktur)
- CV dalam format .jpg atau .png (harusnya .pdf atau .docx)
- Ambigu atau tidak mencantumkan kata kunci dari deskripsi pekerjaan
- Font dekoratif atau menggunakan simbol-simbol maupun grafik dalam bentuk gambar
- Penyusunan CV tanpa urutan logis (misalnya setelah biodata dilanjutkan dengan pengalaman kerja - ini membuat ATS bingung)
Tips Agar CV Kamu Lolos ATS
Berikut adalah beberapa tips yang bisa kamu lakukan supay CV kamu benar-benar lolos sistem ATS:
| Tips | Penjelasan |
|---|---|
| Gunakan Kata Kunci dari Job Deskripsi | Sisipkan kata yang kunci yang releva dari job deskripsi (contoh: QA Enginner, Management sisitem, Fasih berbahasa mandarin |
| Hindari format yang aneh dan tidak familiar |
Jangan menggunakan tabel, gambar, header/footer rumit ataupun font yang tidak familiar. Gunakan format sederhana (Word/pdf) |
| Tuliskan singkatan lengkap terlebih dahulu | Tulis: Supplier Quality Enginner (SQE), bukan hanya SQE |
| Gunakan format kronologis dan heading yang jelas |
Gunakan heading yang tegas dan jelas seperti Pendidikan, Pengalaman Kerja, Keahlian. Urutkan pengalaman dari terbaru ke terlama |
| Hindari Grafik dan ikon |
Ingat tujuan-mu, hindari estetika karena ATS tidak bisa membaca gambar, elemen dekoratif seperti ikon, tabel atau bentuk grafik |
Di era digital saaat ini, HRD tidak lagi menyeleksi CV secara manual.
Mereka menggunakan sistem ATS untuk menemukan kandidat terbaik dengan cepat dan efisien.
So, kalau kamu sedang mencari kerja, pastikan CV kamu bukan hanya menarik, tapi juga lolos sistem ATS.
Ingat, CV kamu adalah tiket pertama menuju wawancara kerja.
Kalau CV-nya tidak terbaca, HRD tidak akan tahu seberapa hebat kemampuanmu.



Posting Komentar